Langsung ke konten utama

Apa Benar Rumah Sakit Lebih Banyak Mendengar Do'a Daripada Tempat Ibadah

Photo: unsplash/knejdspahiu

 Rumah Sakit adalah tempat di mana orang yang kurang sehat atau bahkan sakit berada; sedangkan tempat ibadah adalah tempat di mana orang yang ingin menyembah tuhannya berada. Ya, semua orang tentu tahu itu. Tapi banyak opini di Internet mengatakan: rumah sakit lebih banyak mendengar do'a dibanding rumah badah.

Bisa jadi masuk, bisa juga tidak. Ya iyalah, namanya juga opini. Tapi, opini tersebut bisa bermakna banyak, contohnya: orang di rumah sakit hanya ingat tuhan ketika dilanda musibah, atau orang yang ada di rumah ibadah hanya sekedar riya' semata tanpa benar-benar tulus menghamba pada tuhannya. Sudut pandang mana yang paling relevan menurutmu?

Bagi saya, sulit menemukan kebenaran mutlak dari opini yang datangnya dari siapa juga saya nggak tahu. Opini tersebut lebih indah jika berada dalam bait puisi kontemporer, bukan sebagai opini. Terlalu indah untuk dipublis sebagai opini yang sewaktu-waktu dimaknai ngawur oleh netizen.

Do'a merupakan kata yang setau saya bermakna permohonan kepada tuhan. Untuk memohon, tidak ada spesifikasi tempat; kalau ada, sudah dipastikan bukan masjid atau rumah ibadah lainnya, karena masjid dan rumah ibadah lainnya merupakan rumah atau tempat untuk beribadah bukan untuk berdoa. "Tapi berdo'a kan termasuk ibadah?" iya, betul, tapi tempat itu tidak spesifik untuk berdo'a saja.

Jadi beranggapan bahwa masjid atau rumah ibadah lainnya merupakan tempat berdoa itu kurang tepat. Kalau dimaknai sebagai tempat untuk melakukan aktifitas spiritual/beribadah, itu benar. Nggak spesifik.

Dan yang paling lucu, beberapa pembual medsos dan si paling filosof sepakat untuk meng-upload opini tersebut ke medsos mereka dengan manufer seakan mereka sangat paham betul makna dari sebuah do'a. Padahal—saya meyakini sekali—mereka juga tidak do'a di rumah ibadah pun di rumah sakit.

Hanya agar terlihat lebih filosof saja di internet. Biasalah!

Bagi saya tetap sama, opini tersebut lebih layak ditempatkan sebagai puisi atau sajak indah yang menyentil dua pribadi: orang-orang munafik dan orang-orang sombong.

Atau memang kata-kata tersebut merupakan bait dari salah satu sastrawan terkenal Indonesia yang mungkin saya belum baca, ya? semoga iya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinéad O'Connor's, Penyanyi "Nothing Compares 2 U", Meninggal Dunia Di Usia 56 Tahun

Penyanyi sekaligus aktivis yang terkenal lewat lagu Nothing Compares 2 U, Sinéad O'Connor', meninggal dunia pada usia 56 tahun. Kabar kepergiannya dibagikan oleh keluarganya pada Rabu malam. Penghormatan yang sangat luar biasa mengalir untuk penyanyi hebat yang memenangkan  Brit and Grammy Award itu. Dilansir dari BBC, penyanyi Annie Lenox membagikan penghormatan puitis dengan memanggilnya "garang dan rapuh... impulsif, berani dan cantik... dengan suara yang luar biasa." Semoga para malaikat memelukmu dengan lembut dan memberimu kelapangan," imbuhnya. Sinead O'Connor AI generated Sinéad O'Connor merupakan penyanyi dari Irlandia yang tenar pada tahun 90-an. Saya sendiri mengenal sosok Sinéad sejak masih Sekolah Dasar. Ibu saya selalu mendengarkan lagu beliau waktu itu, yang secara tidak langsung saya versi kecil juga ikut mendengarkannya. Suara yang lantang, yang keras dan hebat dalam setiap bait-bait lagunya, membuat pendengar merasakan rasa sakit dan ke